Mata Pelajaran sesuai minat para santri

ma.ittifaqiah.ac.id_Berbeda dengan pelaksanaan ujian nasional (UN) sebelumnya, kali ini siswa tingkat MA sederajat bisa memilih satu dari tiga mata pelajaran yang identik dengan jurusannya. Santri IPK bisa memilih Fiqh, Tafsir atau hadits dan Santri IPA bisa memilih antara biologi, kimia, atau fisika. Sedangkan santri IPS dapat memilih antara sosiologi, ekonomi, atau geografi.

Seketaris Panitia UN MA Ittifaqiah Indralaya Ogan Ilir, Ipendra Haryadi, Lc., S.Pd.I., M.E. mengungkapkan, santriwan dan santriwati di madrasah ini cenderung memilih Fiqh kelompok IPK, Biologi kelompok IPA, dan Sosiologi di kelompok IPS. Menurut dia, santri diberi kebebasan memilih sehingga madrasah tidak berhak membatasi

“Dari 75 santri IPK, 36 orang memilih Fiqih, Tafsir 25 orang serta hadits yang hanya 9 orang. Dan santri IPA berjumlah 75 orang, Biologi menjadi favorite santri sebanyak 51 orang, Kimia 15 orang dan Fisika 9 orang. Sedangkan untuk jurusan IPS totalnya 113 santri, 62 orang memilih MAPEL Sosiologi, 37 orang untuk Ekonomi dan yang terakhir Geografi hanya 14 orang.” Ungakapnya saat ditemui Tim redaksi di ruang kerjanya kantor kampus A MA Ittifaqiah Indaralaya Ogan Ilir, Kamis (13/04/2017).

Ust Ipen, lelaki yang baru saja meraih gelar megisternya di salah satu universitas terkemuka di Palembang, memaparkan, tak mengetahui alasan persis santri memilih Fiqih, Biologi dan Sosiologi. Diduga, pelajaran Fiqih sangat akrab dengan kehidupan santri langsung serta selalu menjadi pedoman hidup seorang insan kamil (red:manusia sempurna) dan pelajaran biologi dinilai santri lebih logis. Sedangkan untuk sosiologi dipilih lantaran cenderung hafalan, tidak ada hitungan.

“Sudah ada garansi bahwa pilihan mata pelajaran UN tidak ada efeknya dengan penerimaan mahasiswa di universitas negeri swasta maupun negeri. Sudah ada edarannya sehingga sekolah tidak mengarahkan santri,” tuturnya.

Di sisi lain, Ketua Pelaksana Ujian Nasioanl Madrasah Aliyah Al Ittifaqiah, Autad Sulaiman, S.Pd.I mengatakan. Hari terkahir ini sedikit agak rumit dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya bagi para pengawas dan juga panitia, dikarenakan dalam satu lokal ujian, santri memilih pelbagai jurusan mata pelajaran. Jadi satu amplop harus berbagi dengan lokal sebelahnya. Namun itu semua sudah disiasati oleh panitia dengan adanya beberapa panitia ujian yang stand by di depan lokal. Agar pengawas tetap di lokal ujian. Serta Alhamdulilah semua berjalan lancar.

“Sekarang UN di Madrasah kami masih menggunakan kertas atau UNKP, Ke depan saya pribadi dan tim berharap agar UN selanjutnya, bisa menggunakan Komputer (UNBK) tetapi perlu dana yang cukup significant. Semoga Pondok Pesantren Al Ittifaqiah selalu mendapat rezeki berlimpah. Dengan begitu kinerja dan analisis hasil kompetensi santri menjadi praktis, cepat dan akurat,” imbuhnya.