Indralaya, 22/10- Sejarah hari santri Nasional bermula dari resolusi jihad yang dicetuskan oleh pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945. Hingga saat ini tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional dan dijadikan sebagai hari raya santri. Sesuai dengan keadaan kesehatan yang secara umum di Negara kita perlu perhatian yang mendalam, maka tema hari santri nasional tahun ini yaitu “Santri Sehat, Indonesia Kuat”. Tema yang diangkat diharapkan dapat menjadi simbol yang akan memberi penyuluhan secara tidak langsung agar para santri dapat menjaga kesehatan.
Acara pada hari ini diawali Upacara Bendera dengan Al Mukaram Al Ustadz KH. Mudriq Qori, MA selaku Pembina Upacara. Dalam pemberian arahan, beliau menyampaikan bahwa “kita sekarang memasuki era revolusi 4.0 yang salah satu ciri nya adalah virtualisasi, dimana semua orang mengandalkan teknologi dan belajar tidak terlalu berpaku pada proses pembelajaran tetapi sudah beralih ke teknologi terutama google. Hampir semua materi ada disana, internet memiliki segala ilmu pengetahuan namun terlalu kaku dan tidak memiliki adab dan iman. Inilah salah satu kebanggan kita sebagai santri yang belajar di pondok yang mempunyai pengetahuan, beriman dan beradab yang baik”.
Setelah pelaksanaan upacara bendera dilanjutkan dengan penampilan dari para santri seperti parade bendera, koreografi yang sesuai tema, penampilan berbagai ilmu bela diri, hadroh, dan beberapa penampilan dari lembaga bahasa arab dan inggris. Semarak ini akan berlanjut hingga malam nanti dengan pentas seni yang murni di tampilkan oleh para santri, sehingga hari santri menjadi hari raya yang berkesan sekaligus hiburan yang mendidik bagi para santri di pondok pesantrenm Al-Ittifaqiah.
Komentar Terbaru