Ku merindu erat hangat

Pelukan sang bidadari tak bersayap

Yang disambut keadiran sang jenderal

Tanpa pedang

Terpupuh hati menetes rintihan air mata

Bergetar jiwa ketika mengelus kerutan lembut

Kulit sang bidadari dan pahlawan tanpa pedang

Yang telah mengerut di sela-sela senyuman yang indah

Seketika hati hentak ingin berkata

Keluhan perih yang merintih, demi memperjuangkan

Sang titipan yang dihadiahkan sang ilahi

Akan tergores senyuman indah selebar lautan

Ketika melihat airmata yang suram

Kerutan bibir yang menahan kelelahan

Aku ingin berkata pada ragaku, kejutan-kejutan

Terindah telah dinanti sang pahlawan tak kenal lelah