INAS AIYA RIDHA

XII K IPS

Aku melangkah gontai dengan mata ang masih terperjam.

“key..

“ya ayah,,

(aku menghampiri ayah)

“saying, ayah mau ke sawah dulu,kmu mandi setelah itu makan, sudah ayah siapkan di meja belakang..

“ya ayah..”

Aku mencium tangan ayah, memang setelah kematian ibu, ayah lah yang menyiapkan segala kepenuan ku dan adik, yang berumur 5 tahun. Setealah mandi aku ke kamar dan membangunkan adik ku untuk makan..

“dek.. bangun ayo makan dulu,,”

Dia hanya menggangguk kemudian, dia langsung kekamar mandi yang hanya di tutupi oleh anyaman bambu, dan didalam nya hanya ada bak kecil dan wc kecil yang dibuat dengan tangan.

Setelah menunggu agak lama aku merasa bosan dan aku berjalan menuju ruang depan, aku membolak balikan buku agenda ku yang telah di kembalikan oleh teman ku.

“mbak, ayo makan ..”

Aku langsung menuju dapur dan menyiapkan piring, setelah makan aku beres-beres dan segera mencari Koran biasanya sudah terletak dimeja teras.”

“sekolah gratis!!!?

(aku langsung menyamar Koran itu membacanya)

“aku ingin sekolah disini”

(bisik ku, didalam hati namun, memang aku sangat ingin sekolah di pesantren besae itu, aku ingin jadi orang yang bias MTQ . akan tetapi ayah tidak menyetujui nya karena biasanya tentu mahal.)

“ayah aku ingin sekolah di pesantren, tapi gratis”

(ayah hanya terdiam dan bertanya)

“tapi nak, bagaimana?

“yah aku hanya perlu ilmu ke pesantren itu,,

Lalu saat perpisahan pun tiba dan ternyata aku berhasil mendapatkan juara umum aku mendapat yang pesangoan dan aku disekolahkan oleh kepala sekolah di pesantren impian ku, semuanya di tanggung oleh Negara, aku pulang dengan hati yang riang.

“ayah, aku mendapatkan juara umum..

(aku menghampiri ayah dan adik sedang bersantai, diteras aku memeluk mereka)

“yah aku disekolah kan oleh pemerintah jadi ayah tidak perlu khawatir akan biaya sekolah ku.

(ayah hanya tersenyum)

“ nak, sekolah yang pintar, bahagiakan orang tua mun dan jangan lupa, selalu doakan ibu mu yang disana agar dia bahagia.”

Ya ayah

Aku dan ayah serta adik masuk kedalam rumah dan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan karena besok aku harus berangkat kepondok .

Siang  02 maret 2007

Aku terbengong melihat pesantren yang selama ini ku impikan didepan mata, aku langsung masuk dan mengambil kartu nama yang disediakan.

Setelah selesai ayah dan adik ku pulang sebelum pulang ayah menciumku dan berpesan..

“ keyla anak ku,, jangan nakal disini kamu harus mencari ilmu yang rajin dan kamu tidak usah khawatir dengan keadaan ayah dan adik mu, pasti kami akan baik-baik saja disini kamu hanya fokus belajar saja..”

“sekarang ayah pulang dulu, kamu baik-baik ya disini.

“ ayah aku sayang ayah dan adik dan……. (perkataan ku tercekat dan aku hampir meneruskan nya) “aku ingin ayah bahagiah ( aku menangis dan memeluk ayah dengan erat) lalu ayah pulang bersama adik aku juga harus keasrama untuk membereskan barang ku..

9 bulan kemudian

Aku berhasil menjuarai MTQ di Jakarta akhirnya aku pun pulang untuk berlibur, aku tak sabar lagi ingin bertemu ayah dan adik. Saatnya libur pun dating aku rindu ayah dan adikku (bisik didalam hati)

“Tapi yang menjeputku orang lain sih?

Aku bingung dan bertanya tanya dalam hati ketika sampai dirumah sepi sekali..

Aku bertanya pada kakak keponakan ku

“mas dimana bapak? (dia hanya tertundukdan berkata lirih..

“ ayahmu.. sudah tiada…

Kabar itu bagai petir di siang hari aku menjerit…

“ APA!!!.. NGGAK!!! Mas, pasti bohong?  Iya kan?? (aku menangis dan tidak bias melihat apa-apa, di selilingku gelap!

2 jam berlalu

Aku tak tau aku ada dimana yang jelas ini bukan rumah ku.

“ adik.. mbak kangen! dik ayah..

Ayah sudah tiada?!!

“ iya mbak…

Suasana hening hanya tangis yang membanjiri ruangan itu. Aku memeluk adik ku erat-erat…..

2 bulan kemudian

Aku sudah mulai merelakan segalanya sekarang,, aku lebih bias mensyukuri segala karunia tuhan! Dan aku hampir lupa kalau adik ku bias menulis, walaupun hanya bekas buku tulisku dulu..

Sekian

“semoga kedua orang tua ku bahagia disana…